October 10, 2020
China Kamis menandatangani perjanjian dengan Gavi, Aliansi Vaksin, secara resmi bergabung dengan COVAX, juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan Jumat.
Ini adalah langkah penting yang diambil China untuk menegakkan konsep komunitas kesehatan bersama untuk semua dan untuk menghormati komitmennya dalam mengubah vaksin COVID-19 menjadi barang publik global, kata Hua dalam sebuah pernyataan yang dirilis di situs web Kementerian Luar Negeri.
Saat ini, pandemi COVID-19 masih menjadi ancaman serius bagi keselamatan dan kesehatan manusia di semua negara.China terus fokus untuk memastikan bahwa negara-negara berkembang memiliki akses yang sama ke vaksin yang tepat, aman dan efektif.
"Untuk itu, kami dengan sungguh-sungguh berjanji untuk menjadikan vaksin yang dikembangkan dan digunakan oleh China sebagai barang publik global, yang akan diberikan kepada negara-negara berkembang sebagai prioritas," kata Hua.
China telah memelihara komunikasi yang erat dengan COVAX dengan sikap positif untuk bergabung dengannya, kata Hua, mencatat bahwa bahkan ketika China memimpin dunia dengan beberapa vaksin dalam tahap R&D lanjutan dan dengan kapasitas produksi yang cukup, China masih memutuskan untuk bergabung dengan COVAX.
“Langkah konkrit ini kami lakukan untuk memastikan pemerataan vaksin khususnya ke negara berkembang, dan berharap negara-negara yang lebih mampu juga akan bergabung dan mendukung COVAX. China juga akan memperkuat kerja sama vaksin dengan negara-negara terkait melalui jaringan COVAX,” ujar juru bicara tersebut.
China akan terus bekerja sama dengan mitra COVAX dan berkontribusi pada perjuangan global melawan pandemi untuk menjaga keselamatan dan kesehatan semua manusia, kata Hua.