news

Astronom China akan mencari tempat lahir matahari baru dengan FAST

June 24, 2019

 

Berapa banyak matahari baru yang bisa muncul di Bima Sakti di masa depan?

 

Para astronom Cina berencana untuk menggunakan Teleskop Radio Bulat Aperture Lima ratus meter (FAST), sejauh ini teleskop terbesar yang pernah dibuat, untuk mencari tempat kelahiran matahari baru sehingga mereka dapat lebih memahami bagaimana bintang dan zat kehidupan terbentuk.

 

Para astronom di National Astronomical Observatories of the Chinese Academy of Sciences baru-baru ini menangkap kelahiran awan molekuler gelap untuk pertama kalinya dengan menggunakan tiga teleskop Amerika Serikat dan Eropa.

 

Penemuan ini dipublikasikan di Astrophysical Journal, dan diperkenalkan oleh jurnal Nature sebagai sorotan penelitian.

 

Para ilmuwan menemukan daerah gelap di alam semesta yang kaya akan gas atom dan molekuler serta debu kosmik, yang dikenal sebagai awan gelap antarbintang, yang merupakan tempat kelahiran bintang-bintang baru, planet-planet baru, dan kemungkinan kehidupan.

 

Penemuan tersebut membuat Li Di, kepala ilmuwan FAST, sangat yakin dapat menemukan tempat kelahiran matahari baru dengan FAST di masa depan.

 

"Sensitivitas FAST yang tinggi dan keunggulannya dalam cakupan langit akan memungkinkan kita untuk mempelajari awan molekuler di Bima Sakti, serta di Galaksi Andromeda, yang berdekatan dengan galaksi kita," kata Li.

 

"Kami juga berencana untuk bekerja sama dengan Proyek Gulir Gambar Bima Sakti dari Observatorium Gunung Ungu untuk menangkap awan gelap saat lahir, dan untuk mempelajari berapa banyak matahari baru yang akan lahir di galaksi kita," kata Li.