news

Kebodohan perdagangan Washington terbukti

August 20, 2019

 

Departemen Perdagangan AS telah memperpanjang penangguhan hukuman sementara yang diberikan kepada Huawei, yang memungkinkan raksasa peralatan telekomunikasi China itu untuk terus membeli pasokan dari perusahaan-perusahaan AS selama 90 hari lagi.

 

Penangguhan hukuman pertama yang diumumkan pada Mei setelah Washington memasukkan perusahaan itu ke dalam Daftar Entitasnya dengan alasan membahayakan keamanan nasional AS dan merugikan kepentingan kebijakan luar negerinya akan berakhir pada Senin.

 

Memperpanjangnya tidak berarti AS telah berubah pikiran terhadap perusahaan-"Saya tidak ingin berbisnis (dengan Huawei) sama sekali karena itu adalah ancaman keamanan nasional," kata pemimpin AS pada hari Minggu.

 

Itu juga bukan isyarat sejati dari "itikad baik" untuk putaran pembicaraan perdagangan yang akan datang seperti yang diklaim AS.Terlalu sering momentum yang baik dalam pembicaraan telah terganggu secara sepihak oleh kebijakan berubah-ubah pemerintah AS.

 

Memperpanjang penangguhan hukuman hanya bijaksana, berfungsi sebagai bukti lebih lanjut bahwa Washington tidak memenangkan perang perdagangan semudah yang diharapkan.

 

Sebaliknya, mengingat saling ketergantungan ekonomi yang erat dalam rantai pasokan global, perusahaan-perusahaan AS juga menderita karena Washington menginjak-injak prinsip-prinsip perdagangan bebas.

 

Dari $70 miliar yang dihabiskan Huawei untuk membeli komponen pada tahun 2018, sekitar $11 miliar masuk ke perusahaan AS termasuk Qualcomm, Intel dan Micron Technology.

 

Melarang mereka dari menjual ke Huawei akan berarti kerugian besar bagi perusahaan-perusahaan AS ini, itulah sebabnya begitu banyak pemasok AS bertanya

 

Washington mengizinkan mereka untuk terus menjual ke Huawei setelah larangan resmi diberlakukan.

 

Sebenarnya, semakin banyak orang di AS yang menyadari kebodohan kebijakan perdagangan pemerintah.

 

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Senin oleh Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis, 34 persen dari ekonom yang disurvei mengatakan mereka yakin ekonomi AS yang melambat akan mengarah ke resesi pada tahun 2021. Itu naik dari 25 persen dalam survei yang dilakukan pada bulan Februari.

 

Sementara itu, dukungan untuk perdagangan bebas telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di AS, menurut jajak pendapat NBC/Wall Street Journal yang dirilis pada hari Minggu.Enam puluh empat persen orang Amerika mendukung perdagangan bebas, naik 7 poin persentase dari waktu sebelumnya pertanyaan diajukan pada tahun 2017 dan naik 13 poin persentase dari jajak pendapat tahun 2015.

 

Perang dagang yang berkepanjangan antara China dan AS adalah jalan buntu.Para pemimpin dua ekonomi terbesar dunia harus cukup bijaksana untuk menghindari skenario terburuk dan mencari solusi yang menguntungkan tidak hanya negara mereka sendiri tetapi juga ekonomi dunia secara keseluruhan.